Selasa, 04 Juni 2013

Myometritis

MYOMETRITIS Definisi Myometritis / Metritis Metritis adalah radang myometrium. Metritis adalah infeksi uterus setelah persalinan yang merupakan salah satu penyebab terbesar kematian. Penyakit ini tidak berdiri sendiri tetapi merupakan lanjutan dari endometritis, sehingga gejala dan terjadinya seperti endometritis. PATOFISIOLOGI Pada postpartum sering terdapat luka. ± luka pada serviks uteri, lika dinding uterus bekas tempat plasenta, yang merupakan parte digunakan pada aborsi dan partus tidak steril yang dapat membawa kuman ke dalam uterus bagi kuman-kuman pathogen. Klasifikasi a. Metritis Akut Metritis akut biasanya terdapat pada abartus septic atau infeksi postpartum. Penyakit ini tidak berdiri sendiri akan tetapi merupakan bagian dari infeksi yang lebih luas. Kerokan pada wanita dengan endometrium yang meradang (endometritis) dapat menimbulkan metritis akut. Pada penyakit ini myometrium menunjukkan reaksi radang berupa pembengkakan dan infiltrasi sel-sel radang. Perluasan dapat terjadi lewat jalan limfe atau lewat trombofeblitis dan kadang-kadang dapat terjadi abses. b. Metritis Kronis Metritis kronis adalah diagnosis yang dahulu banyak di buat atas dasar menometrorargi dengan uterus lebih besar dari biasa, sakit pinggang dan leukorea akan tetapi pembesaran uterus pada seorang multipara umumnya disebabkan oleh pertambahan jaringan ikat akibat kelamin. Bila pengobatan telambat atau kurang adekuat dapat menjadi : 1. Abses pelvic 2. Peritonitis 3. Syok septic 4. Dispareunia 5. Thrombosis vena yang mendalam 6. Emboli pulmonal 7. Infeksi pelvic yang menahun 8. Penyumbatan tuba dan infertilitas Faktor Predisposisi - Infeksi abartus dan partus - Penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim - Infeksi post curettage Gejala-gejala Gejala metritis yaitu: a. Demam b. Keluar lochea berbau / purulent, keputihan yang berbau c. Sakit pinggang d. Nyeri abdomen Komplikasi Dapat terjadi penyebaran ke jaringan sekitarnya seperti : • Parametritis (infeksi sekitar rahim) • Salpingitis (infeksi saluran otot) • Ooforitis (infeksi indung telur) • Pembentukan pernanahan sehingga terjadi abses pada tuba atau indung telur. Penatalaksanaan Terapi Myometritis a. Antibiotik spectrum luas - Ampisilin 2 gram IV/6 jam - Metromidasol 500 mg IV/8 jam b. Protilaksi Anti Tetanus c. Evakuasi sisa hasil konsepsi Manajemen - Antibiotik kombinasi - Tranfusi sisa di perlukan   KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN PADA KANDANG GENETALIA INTERNA MYOMETRITIS 1. PENGKAJIAN A. Data Subjektif 1) Identitas Klien Meliputi nama, umur, agama, pendidikan, pekerjaan, suku/bangsa. 2) Keluhan Utama Ibu mengatakan nyeri abdomen, keluar keputihan yang berbau tidak sedap, serta demam. 3) Riwayat Kesehatan a. Riwayat Kesehatan Sekarang Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit menurun seperti darah tinggi, jantung, dan kencing manis. Ibu juga mengatakan tidak sedang menderita penyakit menlar seperti paru-paru dan hati. b. Riwayat Kesehatan Yang Lalu Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menurun seperti darah tinggi, jantung, dan kencing manis. Ibu juga mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti paru-paru dan hati serta tidak pernah menderita penyakit tumor sebelumnya. Ibu mengatakan pernah mengalami keguguran dan kemudian dikuret. c. Riwayat Kesehatan Keluarga Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menurun seperti darah tinggi, jantungdan kencing manis. Ibu juga mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular seperti paru-paru dan hati. 4) Riwayat Obstetri a. Riwayat Menstruasi • Menarche : Terjadinya haid yang pertama kali, menarche terjadi pada usia pubertas, yaitu 12-16 tahun (Mochtar : 1999). Usia 10-16 tahun, rata-rata 12,5 tahun (Sarwono R, 1994:104). Usia 13-16 tahun (Manuaba, 1998:86). • Siklus Haid : Siklus haid yang klasik adalah ±28 hari, sedangkan pola haid dan lamanya pendarahan tergantung pada tipe wanita dan biasanya 3-8 hari. • Dismenore : tidak / ya (normalnya : tidak gatal dan tidak berbau) b. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas • Untuk riwayat kehamilan dinyatakan hamil dan pernikahan yang ke berapa, berapa umur kehamilannya, pernah keguguran atau tidak, apabila pernah keguguran dilakukan kuret atau tidak, dan ada atau tidak penyakit yang menyertai kehamilan. • Untuk riwayat persalinan, dinyatakan jenis persalinannya, bagaimana persalinannya, normal ata operasi atau dengan alat, siapa yang menolong persalinannya, dimana dan apakah ada penyulit persalinan atau tidak, juga dinyatakan berapa berat lahir bayi, jenis kelaminnya, panjang badan dan apabila anak hidup berapa usianya sekarang, dan bila mati apa penyebabnya. • Untuk riwayat nifas, apakah nifasnya berjalan normal ataukah ada kelainan, penyulit atau tidak, menyusui atau tidak. 5) Pola Kebiasaan Sehari-hari a. Pola Nutrisi Wanita dengan status nutrisi yang buruk lebih rentan terhadap penyakit. b. Pola Aktivitas Wanita dengan aktivitas yang berat dapat mempengaruhi kondisi tubuhnya. c. Pola Hygiene Wanita kurang menjaga personal hygiene terutama daerah genetalia yang rentan infeksi. d. Pola Seksual Ibu mengatakan sakit pada saat melakukan hubungan seksual pada daerah panggul. B. Data Objektif 1. Pemeriksaan Umum Keadaan umum : baik/cukup Kesadaran : Composmentis / somnolen / koma TB / BB : TTV : TD : 110-170 mmHg N : > 100 x / menit S : > 37, 50 C RR : > 24 x / menit 2. Pemeriksaan Fisik Inspeksi Kepala : bersih, tidak ada keombe, rambut hitam Muka : pucat, simetris Mata : simetris, conjungtiva anemis (pucat), sclera tidak ikterik, pupil isokor Hidung : tidak ada polip, tidak ada secret Mulut dan Gigi : bibir merah muda, tidak ada caries dan tidak ada stomatitis Telinga : simetris, tidak ada serumen Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan bendungan vena jugularis Ketiak : tidak ada pembesaran kelenjar limfe Dada/Payudara : simetris, puting susu menonjol Abdomen : tidak ada pembesaran, tidak ada luka bekas operasi Genetalia : terdapat pengeluaran pervaginam berupa darah, terdapat fluor albus, kental dan berbau busuk Anus : tidak ada hemoroid Ekstremitas Atas : simetris, tidak ada gangguan pergerakan, CRT < 2 detik Ekstremitas Bawah: simetris, tidak ada gangguan pergerakan, tidak oedem, tidak ada varices Palpasi Kepala : tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan Leher : tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid dan bendungan vena jugularis Payudara : tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan Abdomen : terdapat nyeri tekan dan terasa sakit pada perut Auskultasi Dada : tidak terdengar suara tambahan (jantung), tidak terdengar wheezing dan ronchi Perkusi Reflek Pattela : 3. Pemeriksaan Penunjang Hb : 2. INTERPRETASI DATA DASAR, DIAGNOSA DAN MASALAH Diagnosa : Ny. … usia … P.. A .. dengan Miometritis Ds : Ibu mengatakan nyeri abdomen, keluar keputihan yangberbau tidak sedap, serta demam Do : - TTV : TD : 110/70 – 130/90 mmHg S : >37, 50C N : >100x/menit RR : >24x/menit - Pemeriksaan Fisik Abdomen : terdapat nyeri tekan dan sakit pada perut Mata : conjungtiva anamis 3. IDENTIFIKASI DIAGNOSE DAN MASALAH POTENSIAL Mengantisipasi terjadinya Parametritis 4. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA Memberikan HE tentang : - Personal hygiene - Setia pada pasangan - Pergunakan alat kontrasepsi ketika berhubungan seksual dengan suami seperti : kondom - Rutin memeriksakan diri dan pasangan ke dokter ahli kandungan - Segera hubungi dokter apabila gejala-gejala penyakit muncul 5. INTERVENSI Diagnose : Ny. … usia … P .. A … dengan Miometritis Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan keadaan umum ibu membaik Kriteria : - rasa sakit berkurang - ibu dapat menjaga personal hygiene Intervensi 1. Beritahukan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan. R/ ibu mengerti tentang kondisi kesehatannya. 2. Jelaskan kepada ibu tentang kemungkinan penyakit yang dideritanya. R/ ibu mengerti tentang penyakit yang dideritanya. 3. Berikan dukungan emosional kepada ibu. R/ ibu mendapat dukungan. 4. Berikan ibu tablet penambah darah. R/ memperbaiki kondisi umum ibu. 5. Minta persetujuan ibu dan keluarga untuk dilakukannya rujukan. R/ penanganan lebih lanjut. 6. IMPLEMENTASI 1. Memberitahukan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan terhadap dirinya. 2. Menjelaskan kepada ibu tentang kemungkinan penyakit yang dideritanya. 3. Memberikan dukungan emosional kepada ibu agar ibu tenang dan dapat menerima dengan ikhlas segala sesuatu yang terjadi pada dirinya. 4. Memberikan ibu tablet penambah darah untuk memperbaiki kadar hemoglobinnya. 5. Meminta persetujuan ibu dan keluarga untuk dilakukannya rujukan. 7. EVALUASI Tanggal : Jam : S : Ibu mengatakan telah mengerti tentang penjelasan yang telah diberikan oleh bidan Ibu telah mengerti tentang kondisi kesehatannya. O : Ibu dapat mengulang kembali penjelasan. Ibu mengangguk tanda mengerti A : Ny. …, umur … tahun, P .. A …, dengan miometritis P : Mendampingi ibu saat dilakukannya rujukan.

1 komentar: